Diberdayakan oleh Blogger.

Pembinaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)



Pada hari ini tepat nya hari selasa tgl 08 desember 2015 kami telah melaksanakan kegiatan ibu-ibu, dimana materi yang di berikan oleh dokter dari Puskesmas kecamatan Cingambul tepat nya Dokter IRA DEWI KURNIA yaitu tentang P4K ( Pembinaan Program Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ), adapun materi yang di bahas di dalam kegiatan kami yaitu sebagai berikut :

Pengertian : 
 
  merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan di desa dengan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir. 

  Tujuan P4k 

Ø  Dipahaminya setiap persalinan berisiko oleh suami, keluarga dan masyarakat.
Ø  Terdatanya status ibu hamil & terpasangnya stiker P4K di setiap rumah ibu hamil agar diketahui identitas, lokasi, taksiran persalinan, penolong persalinan, pendamping persalinan & fasilitas tempat persalinan, calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta pembiayaan.
Ø  Adanya rencana persalinan aman yang disepakati oleh ibu hamil, suami, keluarga dan bidan.
Ø  Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat, kader, paraji dalam rencana persalinan dan KB setelah melahirkan sesuai perannya masing-masing. 

Tujuan pemasangan stiker P4K : 

 
 
 Penempelan stiker P4K di setiap rumah ibu hamil dimaksudkan agar masyarakat sekitar tempat tinggal ibu mengetahui adanya ibu hamil dan apabila sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan, masyarakat siap sedia untuk membantu.
   Dengan demikian pengambilan keputusan selama kehamilan, persalinan dan nifas yang mengalami komplikasi tidak terlambat untuk mendapat penanganan yang cepat dan tepat.

  Manfaat P4K 
  1. Mempercepat berfungsinya desa siaga.
  2. Meningkatnya cakupan pelayanan ANC sesuai standart.
  3. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil.
  4. Meningkatnya kemitraan bidan dan paraji.
  5. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini.
  6. Meningkatnya peserta KB pasca persalinan.
  7. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu serta bayi.
  8. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi.
  Langkah-langkah dalam pelaksanaan P4K 
  1. Orientasi P4K dengan stiker
  2. Sosialisasi di tingkat desa
  3. Pertemuan bulanan di tingkat desa ( contoh : posyandu, forum desa siaga)
  4. Bidan bersama kader atau paraji melakukan kontak dengan ibu hamil, suami dan keluarga.
  5. Stiker dilepaskan sampai 40 hari pasca persalinan dimana ibu dan bayi yang dilahirkan aman dan selamat.
  Peran serta masyarakat, kader dan paraji : 

Ø  Memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan ibu (tanda bahaya kehamilan, persalinan dan sesudah melahirkan).
Ø  Membantu bidan dalam mendata jumlah ibu hamil di wilayah desa binaan.
Ø  Membantu bidan dalam memfasilitasi keluarga untuk menyepakati isi stiker termasuk KB sesudah melahirkan.
Ø  Bersama-sama membahas tentang masalah calon donor darah, transportasi dan pembiayaan untuk membantu dalam menghadapi kegawatdaruratan pada waktu hamil, bersalin dan sesudah melahirkan.
Ø  Menganjurkan suami untk mendampingi pada pemeriksaan kehamilan, persalinan dan sesudah melahirkan.
Ø  Menganjurkan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan.

Selama kehamilan harus mendapatkan pelayanan minimal
  1. Pengukuran tekanan darah.
  2. Pengukuran tinggi dan penimbangan berat badan.
  3. Pengukuran tinggi fundus uteri.
  4.  Imunisasi TT.
  5. Test Hb dan pemberian tablet Fe.
  10 tanda bahaya kehamilan 
  1. Mengalami perdarahan atau mengeluarkan bercak darah terus menerus dari jalan lahir, baik pada usia kehamilan muda maupun tua.
  2. Bengkak di kaki, tangan atau wajah disertai sakit kepala atau bahkan kejang-kejang.
  3. Demam atau panas tinggi.
  4. Air ketuban pecah sebelum waktunya sehingga dapat memicu terjadinya infeksi pada janin.
  5. Gerakan bayi dalam kandungan berkurang atau tidak bergerak sama sekali.
  6. Muntah terus menerus dan tidak bisa makan sama sekali.
  7. Batuk lama dan menyebabkan kondisi tubuh ibu melemah.
  8. Jantung berdebar-debar tanpa sebab yang jelas.
  9. Gatal-gatal pada kemaluan dan keluar keputihan yang berlebihan.
  10. Mengalami cedera atau trauma yang disebabkan karena jatuh atau akibat kekerasan.
  10 tanda bahaya pada saat persalinan 
  1. Tali pusat atau tangan atau kaki bayi menumbung (terlihat pada jalan lahir).
  2. Tidak kuat mengejan.
  3. Ibu mengalami kejang.
  4. Bayi tidak lahir dalam waktu 12 jam sejak terasa mulas.
  5. Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan.
  6. Sesak atau mempunyai penyakit asma.
  7. Air ketuban hijau dan berwarna keruh serta berbau.
  8. Ari-ari tidak keluar setelah bayi lahir.
  9. Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
  10. Keluar darah yang banyak sesudah melahirkan.
  Tanda bahaya setelah persalinan

       Perdarahan terus menerus yang banyak disertai keluarnya cairan berbau busuk dari jalan lahir mungkin menunjukkan terjadinya infeksi.
       Demam tinggi (lebih dari 38 derajat celcius) lebih dari 2 hari mungkin menunjukkan infeksi.
       Jika ibu mengalami bengkak di wajah ataubtangan atau kaki disertai sakit kepala terus menerus, nyeri dan bahkan kejang.
       Payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit. Biasanya disebabkan ibu tidak menyusui bayi dengan asi, lecetnya putting susu karena menyusui, pakaian dalam terlalu ketat, pola konsumsi ibu yang buruk, kurang istirahat maupun anemia.
       Ibu terlihat tertekan ( sedih, murung dan menangis) atu sering disebut dengan “baby blues”. Kwadaan ini disebabkan oleh kelelahan dan rasa sakit saat melahirkan yang masih terasa karena mengurusi bayi. Sehingga ibu mengalami kekurangan istirahat pada siang hari dan sulit tidur di malam hari.
       Rasa sakit di bagian bawah perut atau punggung. 

  TIPS TINDAKAN PENCEGAHAN 

       Segera bawa ibu ke bidan atau dokter jika terdapat tanda bahaya.
       Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dengan menggunakan peralatan yang aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
       Lakukan pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi setelah melahirkan sesuai anjuran bidan.
       Konsumsi makanan sehat yang bergizi dan bervitamin lengkap. Banyak minum air putih setidaknya 3 liter per hari.
       Jagalah kebersihan tubuh terutama pada jalan lahir dan payudara untuk mencegah infeksi dari luar.
       Suami, keluarga ataupun tetangga hendaknya mendukung ibu selama hamil, melahirkan dan sesudah melahirkan. 
Nah seperti itulah materi yang di sampaikan pada kegiatan kami hari ini semoga bermanfaat dan terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar